POTENSI DAN MASALAH
3.1. Potensi
Potensi dan hambatan didapatkan dari pengolahan hasil musrenbangdes, wawancara, dan observasi per-dusun. Berbagai data yang masuk kemudian didisplay dan dipilah untuk ditarik sebagai potensi dan hambatan pembangunan Desa Tawangargo. Dari sini tergambar dan dapat teridentifikasi bahwa Desa Tawangargo memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Sampai saat ini, potensi sumber daya yang ada belum benar-benar optimal diberdayakan. Hal ini terjadi dikarenakan belum teratasinya berbagai hambatan dan tantangan yang ada.
1. Potensi
a. Sumber Daya Alam
i. Lahan pertanian (sawah) yang masih dapat ditingkatkan produktifitasnya karena saat ini belum dikerjakan secara optimal
ii. Lahan perkebunan dan pekarangan yang subur, belum dikelola secara maksimal
iii. Wilayah Desa Tawangargo sangat baik untuk mengembangkan peternakan seperti sapi, kambing, bebek, dan ternak lain, mengingat banyaknya pakan untuk jenis ternak tersebut, sedangkan bidang usaha ini baru menjadi usaha sampingan.
iv. Banyaknya sisa kotoran ternak sapi dan kambing, memungkinkan untuk dikembangkan usaha pembuatan pupuk organik
v. Adanya usaha perikanan air tawar
vi. Adanya usaha meubelir dan perbengkelan
b. Sumber Daya Manusia
i. Siklus dan ritme kehidupan warga masyarakat yang dari masa ke masa relatif teratur dan terjaga adatnya.
ii. Hubungan yang baik dan kondusif antara kepala desa, pamong desa, dan masyarakat merupakan publik sphere yang idial untuk terjadinya pembangunan desa.
iii. Besarnya penduduk usia produktif disertai etos kerja masyarakat yang tinggi.
iv. Cukup tingginya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan monev pembangunan desa.
v. Masih hidupnya tradisi gotong royong dan kerja bakti masyarakat. Inilah salah satu bentuk partisipasi warga.
vi. Masih adanya swadaya masyarakat (urunan untuk pembangunan).
vii. Kemampuan bertani yang diwariskan secara turun-temurun.
viii. Adanya kader kesehatan yang cukup, dari Bidan sampai para kader dii posyandu yang ada di setiap dusun
ix. Adanya penduduk yang mampu membuat kerajinan permeubelan kayu.
x. Adanya kelembagaan, organisasi, dan kelompok-kelompok, pertanian, usaha dan keagamaan desa, memudahkan dalam berkoordinasi setiap kegiatan pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar